My Breastfeeding Journey: Drama Menyusui, Gak Semudah Teori!

Apa sih yang paling ditunggu-tunggu setelah melahirkan? Buat aku sih proses breastfeeding atau menyusui, merupakan salah satu hal yang paling aku nanti-nantikan.

My Breastfeeding Journey: Drama Menyusui, Gak Semudah Teori!

Berbekal ikut kelas menyusui di RS, ngobrol dengan teman-teman, aku yakin bisa kasih IMD dan asi eksklusif ke Raline! Aku juga yakin, proses menyusui itu pasti mengikuti naluri seorang ibu aja. Kayak yang tadinya takut gendong-gendong bayi, akhirnya jadi berani gendong bayi sendiri. Tapi, gimana dengan kenyataannya? Baca terus sampai habis!

Pas banget sesaat setelah Raline Belvya lahir ke dunia, alhamdulillah aku bisa langsung IMD. Buat yang belum tahu, IMD itu adalah Inisiasi Menyusui Dini. Ini merupakan proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya.

My Breastfeeding Journey: Drama Menyusui, Gak Semudah Teori!
proses IMD sedang berlangsung, btw alis & bulu mata cetar achieved saat lahiran hahaha

Jadi Raline diletakkan di atas dadaku dalam posisi tengkurap sesaat setelah Raline dilahirkan. Rasa sakit mules-mules abis induksi, ngeden buat brojol lenyap sudaaaah saat melihat bayi tidak mungil aku ini gusel-gusel mukanya tepat di dada aku. Aaaaa gemes!

Tapi tahu gak, rasa menyusui pertama kali itu SAKIT! Iya sakit banget! Coba deh bayangin, rasa sakitnya itu di area *maaf* puting payudara hiks! Kayak kejepit apaan tau sampai berdarah hahaha.

Hari berganti hari akhirnya 2 minggu setelah Raline lahir pun dilewatkan dengan penuh drama! Gak semudah yang aku bayangkan HAHAHA. Iya aku cuma bisa ketawa kalau inget-inget pas awal abis lahiran. Ternyata sakit banget sampe berdarah-darah. Pengen nangis tapi gengsi, dalem hati selalu bergumam *tahan ririe tahan kamu pasti bisa* sambil mikir "apa iya menyusui itu sesakit ini? kok mamiku bisa tahan sih nyusuin anak-anaknya dulu?" hahaha. Terus aku juga mikir "apa kabar itu ibu-ibu di pedalaman bisa punya anak sampe 9 biji, nyusuin anaknya semuanya, habis sudah!" hahahahaha.

Jadi selama aku di Rumah Sakit, bidan dan suster selalu mengajarkan aku untuk menyusui dengan posisi bayi diletakan di atas bantal yang tebal, nama lainnya cross-cradle hold. Posisi ini memang sangat memudahkan latch on untuk newborn baby. Tapi sebenar-benarnya, baby akan terlihat tidak nyaman karena seperti dipaksa dan seringkali baby memberontak saat disusui. Alhasil? Puting ditarik lah, lecet lah, sakit lah. Uh! Nano-nano deh rasanya.


posisi menyusui
posisi menyusui (pic source: seputar-ibuhamil.blogspot.co.id)
 
2 minggu pertama menyusui jadi terasa seperti nightmare karena puting aku lecet sampai terkelupas! Perih, pedih tapi gak tega kalau lihat baby nangis minta nyusu. Mau gak mau walaupun lagi luka, aku tetap berjuang menyusui sambil menahan sakit bahkan sampai nangis jejeritan. Suami aku sampe sedih, tiap aku nangis, suami yang ngelap air matanya hahahaha. Drama banget kan? Iya drama I know, but I'm pretty sure semua new moms pasti mengalami hal ini.

Satu bulan berlalu akhirnya mamiku gerah juga lihatnya. Setiap hari selalu drama tiap mau ngasih direct breastfeeding, finally mamiku turun tangan dan ngajarin untuk menyusui dengan posisi senormal-normalnya ibu menyusui. Kalau di gambar sih ya, nama posisinya cradle hold. And you know what? Gak sakit sama sekali! Lega, enak dan gak perlu bawa bantal kemana-mana.

Hari berganti hari, akhirnya lewat sudah 40hari yang menjenuhkan itu (karena aku benar-benar di rumah aja, gak boleh kemana-mana). Aku sudah benar-benar enjoy menyusui Raline bahkan bisa sampai lying down. Berat badan sudah kembali normal, bahkan tanpa diet dan gak begadang lagi.
 
My Breastfeeding Journey: Drama Menyusui, Gak Semudah Teori!

Alhamdulillah-nya lagi sekarang aku sudah berhasil memberikan ASI eksklusif ke Raline selama 6 bulan. Ya walaupun gak kalah drama juga sih karena ternyata Raline itu alergen (keturunan aku), tapi tetep aku merasa bangga karena Raline berhasil jadi anak ASIX (ASI Eksklusif) hehe.

Aku bersyukur gak sampe ke klinik Laktasi untuk konsultasi masalah menyusui ini. Aku sering baca-baca artikel dan beberapa pun tetap merasa tidak terbantu. Intinya, menyusui itu butuh proses. Harus bersabar untuk berkolaborasi dengan anak sendiri di awal proses menyusui. Tapi sah-sah aja sih ke klinik laktasi kalau ada masalah dalam proses menyusui. Karena tentunya semua ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya kan? hehe.

Balik lagi ke awal pemikiran aku. Sekarang aku jadi berpikir bahwa lebih baik belajar menyusui itu diajarkan langsung sama mama atau nenek sendiri, ketimbang ikut kelas menyusui. Karena menyusui itu gak semudah teori di buku hahaha.

1 hal yang aku tau tentang menyusui : breastfeeding can reduce my stress & depression level! Hidup tuh jadi terasa lebih happy, apalagi saat saling tatap mata dengan si kecil. Haduuuuh! I feel like "my life is now complete".

Buat ibu-ibu di luar sana yang juga sedang menjadi pejuang ASI! Semangat!!

ririeprams beauty blogger indonesia logo
line@ official ririeprams

4 comments

  1. semangat rie :) yang penting harus happy dan ikhlas, hasil tidak akan mengkhianati usaha kok :)

    http://www.dajourneys.com/

    ReplyDelete
  2. Hallo ririe praaamsss,
    ceritain juga dong pengalaman pumping pumping dan yang berkaitan dengan ASIP,
    yhank you yaaaaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. besok aku post di blog ini juga ya! Ini aku lagi coba buat nulis ceritanya juga hehe

      Delete